Menciptakan konten yang dapat diakses oleh semua kalangan bukan hanya tentang memastikan informasi dapat disampaikan dengan baik, tetapi juga tentang memastikan semua orang, termasuk mereka dengan berbagai tingkat kemampuan atau kebutuhan khusus, dapat menikmati dan memahami konten tersebut. Dengan begitu, konten yang Anda buat dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memberikan dampak yang lebih besar. Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan konten yang inklusif dan dapat diakses oleh semua kalangan.
1. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas
Menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas adalah salah satu kunci dalam menciptakan konten yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Hindari menggunakan istilah teknis atau jargon yang mungkin sulit dipahami oleh sebagian besar audiens. Jika terpaksa menggunakan istilah khusus, berikan penjelasan singkat di sebelahnya.
Contohnya, daripada mengatakan “optimisasi SEO,” Anda bisa menjelaskannya sebagai “strategi untuk meningkatkan peringkat website di mesin pencari seperti Google.”
2. Perhatikan Kontras Warna
Kontras warna sangat penting dalam menciptakan konten yang dapat diakses oleh orang dengan gangguan penglihatan, termasuk buta warna. Pastikan teks memiliki kontras yang cukup dengan latar belakangnya agar mudah dibaca. Sebagai aturan umum, gunakan warna teks yang gelap pada latar belakang yang terang, atau sebaliknya.
Selain itu, hindari penggunaan warna sebagai satu-satunya cara untuk menyampaikan informasi. Misalnya, jika Anda menggunakan warna untuk menandai bagian tertentu dari grafik, pastikan juga ada label atau pola yang dapat membedakan informasi tersebut.
3. Tambahkan Teks Alternatif pada Gambar
Teks alternatif (alt text) pada gambar sangat penting untuk pengguna yang menggunakan screen reader. Alt text memungkinkan mereka yang memiliki gangguan penglihatan untuk memahami konten gambar melalui deskripsi yang disediakan. Saat menulis alt text, pastikan deskripsinya singkat tetapi informatif, menggambarkan isi gambar dengan jelas.
Contoh alt text yang baik: “Seorang anak sedang membaca buku di perpustakaan dengan senyum di wajahnya.”
4. Gunakan Subtitle pada Video
Jika Anda membuat konten video, pastikan untuk menambahkan subtitle. Subtitle membantu audiens yang memiliki gangguan pendengaran atau mereka yang menonton video dalam situasi di mana suara tidak dapat didengar, seperti di tempat umum. Selain itu, subtitle juga berguna bagi penonton yang tidak berbicara bahasa video tersebut sebagai bahasa utama.
Pastikan subtitle ditulis dengan baik dan sinkron dengan ucapan dalam video agar mudah diikuti.
5. Struktur Teks dengan Baik
Struktur yang baik membuat konten lebih mudah dipahami dan diikuti oleh audiens. Gunakan heading, subheading, dan bullet point untuk membagi teks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dibaca. Ini akan membantu pembaca untuk menavigasi konten Anda dengan lebih mudah dan menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat.
Misalnya, jika Anda menulis artikel blog, gunakan heading H1 untuk judul utama, H2 untuk subjudul, dan seterusnya. Ini juga membantu pengguna screen reader untuk menavigasi artikel dengan lebih efisien.
6. Sediakan Versi Audio atau Teks
Selain menambahkan subtitle pada video, menyediakan versi audio atau transkrip dari konten teks juga merupakan langkah yang baik. Ini memberikan pilihan kepada audiens bagaimana mereka ingin mengonsumsi konten tersebut. Sebagian orang mungkin lebih suka mendengarkan daripada membaca, sementara yang lain mungkin membutuhkan transkrip untuk mengikuti konten audio dengan lebih mudah.
7. Optimalkan Navigasi Website
Jika Anda membuat konten di website, pastikan situs Anda memiliki navigasi yang mudah diakses. Pastikan semua elemen interaktif seperti tombol, tautan, dan form dapat digunakan dengan keyboard saja, tanpa perlu mouse. Ini akan sangat membantu pengguna dengan disabilitas fisik yang mungkin kesulitan menggunakan mouse.
Gunakan juga label yang jelas pada tombol dan tautan. Hindari penggunaan istilah seperti “klik di sini” tanpa konteks yang jelas, dan sebaiknya gunakan kata-kata yang menjelaskan tujuan dari tautan tersebut.
8. Uji Aksesibilitas Konten Anda
Sebelum merilis konten, ada baiknya untuk menguji aksesibilitasnya. Gunakan alat bantu seperti screen reader atau aplikasi simulasi buta warna untuk memastikan konten Anda dapat diakses dengan baik. Selain itu, Anda juga bisa meminta umpan balik dari orang-orang dengan kebutuhan khusus untuk memastikan konten Anda sudah inklusif.
Ada berbagai alat gratis di internet yang dapat membantu mengidentifikasi masalah aksesibilitas pada website atau konten digital Anda, seperti WAVE atau Lighthouse.
9. Pertimbangkan Penggunaan Font yang Mudah Dibaca
Jenis font yang digunakan juga mempengaruhi keterbacaan konten. Pilih font yang sederhana, seperti Arial, Verdana, atau Helvetica, dan hindari font dengan dekorasi yang berlebihan. Pastikan ukuran font cukup besar untuk dibaca dengan nyaman, minimal 12-14px untuk teks utama.
Selain itu, perhatikan juga jarak antar baris dan spasi antar kata agar teks tidak terlihat terlalu padat dan lebih mudah dibaca oleh semua kalangan.
Kesimpulan
Menciptakan konten yang dapat diakses oleh semua kalangan adalah bagian dari tanggung jawab sosial dalam dunia digital. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memastikan bahwa konten yang Anda buat bisa diakses oleh lebih banyak orang, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus. Hal ini tidak hanya membantu audiens Anda, tetapi juga meningkatkan kredibilitas dan jangkauan dari konten yang Anda buat. Ingatlah bahwa konten yang inklusif adalah konten yang bermanfaat bagi semua orang.
Dengan konten yang dapat diakses, Anda menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap semua anggota audiens Anda, menjadikan mereka merasa dihargai dan diperhatikan. Jadi, mulailah menerapkan prinsip-prinsip ini pada setiap konten yang Anda buat, dan jadikan internet tempat yang lebih ramah bagi semua orang.