Laporan keuangan
salah satu instrumen penting yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi keuangan suatu organisasi. Laporan keuangan menyajikan gambaran yang jelas tentang pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban yang dimiliki oleh suatu entitas. Berikut adalah contoh laporan keuangan organisasi dan cara penyusunannya.
Contoh Laporan Keuangan Organisasi:
Laporan Laba Rugi (Income Statement):
Laporan laba rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan beban suatu organisasi selama periode tertentu. Berikut adalah contoh bagian dari laporan laba rugi:
- Pendapatan: Rp 500.000.000
- Beban Operasional:
- Gaji dan Upah: Rp 150.000.000
- Biaya Sewa: Rp 50.000.000
- Biaya Utilitas: Rp 30.000.000
- Laba Kotor: Rp 270.000.000
- Beban Non-Operasional:
- Bunga Pinjaman: Rp 20.000.000
- Laba Sebelum Pajak: Rp 250.000.000
- Pajak Penghasilan: Rp 50.000.000
- Laba Bersih: Rp 200.000.000
Neraca (Balance Sheet):
Neraca adalah gambaran dari aset, kewajiban, dan ekuitas suatu organisasi pada suatu titik waktu tertentu. Berikut adalah contoh bagian dari neraca:
- Aset:
- Aset Lancar:
- Kas dan Setara Kas: Rp 100.000.000
- Piutang Usaha: Rp 150.000.000
- Aset Tetap:
- Peralatan: Rp 200.000.000
- Aset Lancar:
- Kewajiban:
- Kewajiban Lancar:
- Hutang Usaha: Rp 50.000.000
- Kewajiban Jangka Panjang:
- Pinjaman Bank: Rp 100.000.000
- Kewajiban Lancar:
- Ekuitas:
- Modal Disetor: Rp 200.000.000
- Laba Ditahan: Rp 200.000.000
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement):
Laporan arus kas menyajikan arus masuk dan keluar kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan organisasi selama periode tertentu. Berikut adalah contoh bagian dari laporan arus kas:
- Arus Kas dari Aktivitas Operasional:
- Pendapatan Bersih: Rp 200.000.000
- Pembayaran Karyawan: (Rp 150.000.000)
- Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
- Pembelian Peralatan: (Rp 100.000.000)
- Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
- Penerimaan Pinjaman Bank: Rp 100.000.000
Cara Penyusunan Laporan Keuangan:
- Identifikasi Informasi yang Diperlukan: Tentukan jenis laporan keuangan yang akan disusun dan identifikasi informasi yang diperlukan, termasuk data transaksi keuangan, neraca, dan data operasional lainnya.
- Pengumpulan Data: Kumpulkan semua data keuangan yang relevan, termasuk data pendapatan, biaya, aset, dan kewajiban dari catatan keuangan organisasi.
- Penyusunan Laporan: Susun laporan keuangan sesuai dengan format yang ditetapkan, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Pastikan untuk memeriksa keakuratan dan konsistensi data yang disajikan.
- Pengkajian dan Analisis: Lakukan pengkajian dan analisis terhadap laporan keuangan yang telah disusun untuk memahami kondisi keuangan organisasi, tren kinerja, dan potensi masalah keuangan.
- Publikasi dan Distribusi: Setelah laporan keuangan disusun dan diverifikasi, publikasikan dan distribusikan kepada pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, otoritas pajak, dan pihak eksternal lainnya.
pelajari lebih lanjut baca juga:Contoh laporan perubahan modal
Dengan menyusun laporan keuangan secara teratur dan akurat, organisasi dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keuangan mereka, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan mereka.mari bergabung di Campusdigital.id