Istilah dalam kurikulum merdeka adalah inisiatif pendidikan yang muncul sebagai bagian dari reformasi pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang inovatif, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan dan kemandirian belajar kepada peserta didik, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal. Beberapa istilah kunci yang mencirikan Kurikulum Merdeka perlu diulas untuk memahami esensi dari pendekatan ini.
Mengupas Istilah dalam Kurikulum Merdeka: Inovasi Pendidikan Menuju Kemandirian Belajar
1. Merdeka Belajar
Istilah “Merdeka Belajar” menjadi ciri khas utama Kurikulum Merdeka. Konsep ini menekankan pada kebebasan peserta didik dalam menentukan jalannya belajar. Merdeka Belajar menggeser paradigma tradisional yang lebih terpusat pada guru sebagai pemegang otoritas, menuju peserta didik yang memiliki peran aktif dalam menentukan cara, tempo, dan materi pembelajarannya.
2. Literasi Kebebasan
Literasi Kebebasan mengacu pada kemampuan peserta didik dalam memanfaatkan kebebasan yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka. Ini mencakup kemampuan untuk merencanakan pembelajaran, mengambil inisiatif, dan mengelola waktu dengan efektif. Literasi Kebebasan memungkinkan peserta didik untuk menjadi subjek belajar yang mandiri dan bertanggung jawab.
3. Guru Pendamping
Guru Pendamping adalah pendukung utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Mereka bukan hanya sebagai pemberi materi, tetapi lebih sebagai fasilitator dan mentor. Guru Pendamping berperan membimbing dan mendukung peserta didik dalam proses pembelajaran mereka, menciptakan lingkungan yang mendorong eksplorasi dan kreativitas.
4. Satuan Pendidikan Mandiri
Satuan Pendidikan Mandiri merujuk pada konsep lembaga pendidikan yang mampu mengelola dan mengembangkan dirinya sendiri sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didiknya. Konsep ini mendorong sekolah untuk memiliki otonomi dalam mengatur kurikulum, penilaian, dan pengelolaan sumber daya.
5. Pengayaan Keterampilan
Pengayaan Keterampilan menekankan pentingnya pengembangan keterampilan selain keterampilan akademis. Kurikulum Merdeka memberi perhatian khusus pada aspek pengembangan karakter, keterampilan interpersonal, kreativitas, dan keterampilan lain yang relevan dengan kehidupan di luar ruang kelas.
6. Fleksibilitas Kurikulum
Fleksibilitas Kurikulum mencirikan adaptabilitas dalam desain pembelajaran. Kurikulum Merdeka memungkinkan penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan dan minat peserta didik secara lebih personal, memberikan ruang untuk eksplorasi dan penemuan.
7. Akses Keseimbangan Ilmu Pengetahuan dan Karakter
Istilah ini menekankan pada pentingnya menciptakan keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan karakter. Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pembentukan peserta didik yang berintegritas, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Selain itu baca juga : Komponen Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka menciptakan paradigma baru dalam dunia pendidikan Indonesia, mengajak peserta didik untuk menjadi agen pembelajaran mereka sendiri. Dengan mengintegrasikan kebebasan belajar, kemandirian, dan pengembangan karakter, Kurikulum Merdeka membawa harapan akan generasi yang siap menghadapi perubahan dinamis dan menjadi kontributor positif dalam pembangunan masyarakat. Selain itu kamu juga bisa mengikuti pelatihan bersama kami di campus digital