October 4, 2025
Infografis tentang 5 dampak kurangnya literasi finansial pada karir Gen Z, termasuk sulit membuat keputusan karir, rentan terjebak utang, tidak punya dana darurat, dan ketidakstabilan emosional.

5 Dampak Kurangnya Literasi Finansial pada Karir Gen Z – dari keputusan karir yang terbatas hingga risiko utang dan ketidakstabilan emosional.

Apa Itu Literasi Finansial?

Literasi finansial Gen Z kini menjadi isu penting di Indonesia, karena banyak anak muda menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan pribadi sekaligus membangun karir yang berkelanjutan.

Di Indonesia, generasi Z (lahir sekitar tahun 1997–2012) mulai mengambil peranan penting di tenaga kerja. Meski Gen Z dikenal melek teknologi, masih banyak yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang keuangan pribadi untuk mendukung karir jangka panjang.

👉 Baca juga: Work Ethic Gen Z Indonesia: Tantangan, Persepsi, dan Solusi

Kondisi Literasi Finansial Gen Z di Indonesia

Survei dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa aplikasi Sikapi Uangmu adalah salah satu upaya Pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan publik. Aplikasi ini membantu pengguna merencanakan keuangan, melacak pengeluaran, dan menyediakan konten edukatif soal investasi, asuransi, dan perencanaan keuangan. Indonesia.go.id

Di tingkat global, laporan Deloitte Global 2025 Gen Z and Millennial Survey menyebutkan bahwa banyak Gen Z merasa tidak aman secara finansial, meski mereka fokus pada kesejahteraan dan makna dalam pekerjaan. Deloitte United Kingdom+1

Dampak Kurangnya Literasi Finansial Gen Z terhadap Karir

Kurangnya literasi finansial memiliki dampak nyata bagi Gen Z, terutama dalam konteks karir:

  1. Sulit Membuat Keputusan Karir
    Tanpa pemahaman anggaran dan finansial, banyak Gen Z memilih pekerjaan berdasarkan gaji cepat, bukan pertumbuhan jangka panjang.
  2. Rentan Terjerumus Utang Konsumtif
    Cicilan, pinjaman instan, atau penggunaan kartu kredit tanpa perencanaan dapat menjebak jika penghasilan belum stabil.
  3. Ketiadaan Dana Darurat
    Saat terjadi krisis atau perubahan pekerjaan, mereka mungkin tidak punya cadangan finansial untuk bertahan.
  4. Minim Investasi pada Diri Sendiri
    Pelatihan, kursus, sertifikasi sering dianggap mahal sehingga mereka enggan berinvestasi, padahal itu bisa meningkatkan peluang karir.
  5. Stres & Ketidakstabilan Emosional
    Masalah keuangan dapat menjadi sumber stres yang memengaruhi performa kerja dan kesejahteraan mental.

Faktor yang Mempengaruhi Literasi Finansial Gen Z Indonesia

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi rendahnya literasi finansial di kalangan Gen Z:

  • Akses Teknologi yang Mudah → Memudahkan transaksi digital dan pembayaran instan, tetapi bisa mempercepat kebiasaan konsumtif.
  • Nilai Baru dalam Dunia Kerja → Gen Z lebih mengutamakan fleksibilitas dan makna dalam pekerjaan, bukan hanya keamanan finansial.
  • Pendidikan Finansial yang Terbatas → Materi keuangan sering tidak diajarkan secara mendalam di sekolah/kampus.
  • Pengaruh Sosial Media & Lingkungan Sekitar → Tren gaya hidup dan kebutuhan tampil dapat mendorong pengeluaran tidak perlu.
  • Tekanan Ekonomi → Biaya kuliah, biaya hidup, inflasi dan persaingan kerja yang tinggi membuat Gen Z harus ekstra cermat mengelola keuangan.

Solusi untuk Meningkatkan Literasi Finansial Gen Z

  1. Edukasi Keuangan Sejak Dini
    Materi tentang anggaran sederhana, investasi kecil, dan pengelolaan utang harus diperkenalkan di sekolah atau kursus.
  2. Workshop Terintegrasi Keuangan & Karir
    Lembaga pendidikan dan organisasi bisa menyelenggarakan pelatihan yang menggabungkan perencanaan keuangan dan perencanaan karir.
  3. Pemanfaatan Aplikasi & Platform Digital
    Menggunakan aplikasi seperti Sikapi Uangmu OJK untuk memantau keuangan dan belajar melalui konten digital. Indonesia.go.id
  4. Mentorship Finansial
    Pendampingan oleh praktisi keuangan atau orang yang sudah berpengalaman bisa membantu Gen Z belajar secara langsung.
  5. Budaya Menabung & Investasi yang Sehat
    Mulai dari kebiasaan kecil—menyisihkan sebagian penghasilan, investasi kecil, atau reksa dana—daripada pengeluaran instan yang tidak terencana.

Perspektif Internasional & Data Pendukung

  • Deloitte Global 2025 Gen Z and Millennial Survey menemukan bahwa sebagian besar Gen Z dan millennials mencari pengembangan diri dan keseimbangan hidup, bukan hanya gaji besar. Deloitte United Kingdom+1
  • Laporan survei Indonesia Millennial & Gen Z Report 2025 oleh IDN Times juga menyebut tren kekhawatiran Gen Z terhadap kondisi keuangan dan aspirasi karir yang lebih seimbang. IDN Times CDN

Kesimpulan

Kurangnya literasi finansial di kalangan Gen Z Indonesia merupakan masalah nyata yang memberi dampak pada karir, kesehatan mental, dan kestabilan hidup mereka. Namun, masalah ini bukan tak bisa diselesaikan.

Dengan edukasi keuangan yang tepat, workshop yang sesuai, pendampingan dan penggunaan aplikasi finansial, serta perubahan budaya terhadap kehidupan finansial yang bijak—Gen Z bisa tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya mahir kerja, tapi juga cerdas dalam mengelola keuangan.

Financial literacy bukan hanya soal uang; ini tentang bagaimana Gen Z menghadapi masa depan dengan percaya diri dan stabil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *